Kamis, 11 Mei 2017


Sejarah dan Perkembangan Teknologi Touch Screen - Layar Sentuh
Klik untuk memperbesar

 Sejarah dan Perkembangan Teknologi Touch Screen - Layar Sentuh - Touch Screen dalam bahasa indonesia yakni Layar Sentuh, adalah sebuah perangkat input komputer yang bekerja dengan suatu sentuhan pada layar ataupun menggunakan pena digital. Touch Screen yang biasa kita temui pada perangkat smartphone, tablet, maupun laptop pada zaman sekarang tidaklah seperti teknologi Touch Screen pada zaman dahulu.

Evolusi Touch Screen dari zaman ke zaman



Para sejarawan telah sepakat bahwa penemuan pertama kali pada teknologi touch screen - layar sentuh, adalah E.A. Johnson di Royal Radar Estabilishment, Malvern, Inggris, sekitar pada tahun 1965 - 1967. E.A. Johnson menerbitkan deskrpsi utuh dari teknologi layar sentuh yang diperuntukkan kontrol lalu lintas udara di artikel yang diterbitkan pada tahun 1968.

Sejarah dan Perkembangan Teknologi Touch Screen - Layar Sentuh
Awal mula sejarah teknologi Sentuh dimulai dari synthesizer (seperti gambar disamping) yang sensitif terhadap sentuhan. Menurut Canada Sains dan Teknologi Museum, Electronic Sackbut yang dibuat oleh Hugh Le Caine dianggap sebagai Synthesizer musik pertama yang dibuat. Cara untuk memainkan alat musik ini adalah dengan memainkan keyboard yang ada di tangan kanan sedangkan tangan kiri berguna untuk papan pengontrol yang terletak di atas keyboard di sebelah kiri.



Plato IV Touch Screen - karya University of Illinois merupakan bagian system komputer pendidikan di universitas tersebut yang mulai dikembangakan sejak thn 60an. Perangkat ini memiliki panels sentuh infra merah yang memungkiinkan siswa dapat menjawab soal maupun perintah dengan dengan cara menyentuh layar.


Sejarah dan Perkembangan Teknologi Touch Screen - Layar Sentuh
 Pada Tahun 1984, Casio memperkenalkan Produk barunya dengan teknologi Touch yaitu Casio AT 550 Watch. Permukaannya yang Touch Screen yang melengkapi fasilitas kalkulator dari jam tersebut. Pengguna dapat mengganti jam digital itu menjadi kalkulator dengan hanya menekan tombol di bagian kiri, lalu menggunakan jari untuk menggambar masing masing angka dan pengoprasian matematika.


Pada Tahun 1987 Apple memperkenalkan produk nya yang dinamai Apple Desktop Bus yang terkenal dengan nama ADB ini merupakan system pertama yang memunbgkinkan sesorang untuk terhubung dengan dua perangkt penunjuk yang serupa.
Sejarah dan Perkembangan Teknologi Touch Screen - Layar Sentuh


Pada Tahun 1993, IBM dan Telephone Company Bellsouth memekenalkan Simon, sebuah perangkat telpon  (ponsel) yang digambarkan sebagai "mesin nirkabel, pager, dan perangkat pengirim email, jadwal janjian, alamat, kalender, kalkulator dan sketchpad" , dan ponsel ini merupakan pernagkat pertama yang menkombinasikan teknologi layar sentuh dengan telephone.


Pada Tahun 1998, Akademis dari University of Delaware, Wayne Westerman dan John Elias memproduksi Finger Works. FingerWorks merupakan keyboard yang ber operasi lewat gesture dan iGesture Pad, sebuah konsep yang sama dengan konsep Magic Track Pad dari Apple. Akhirnya perusahaan yang memilki logo buah apel tergigit ini membeli FingerWorks pada tahun 2005 dan meletakkan teknologi serta para penemu FingerWorks ini untuk mengerjakan iPhone dan iPad.



Sejarah dan Perkembangan Teknologi Touch Screen - Layar Sentuh

Pada Tahun 2003, Tiga orang bersahabat yg berasal dari Bordeaux, membuat layar Multi Touch Screen yang mampu memberi banyak sinyal melalui sentuhan jari, pada tahun 2005, perusahaan Jazz Mutant merilis Lemur, sebuah pengontrol musik dengan layar interface Layar Sentuh - Touch Screen


Pada Tahun 2007 adalah awal mula bermunculan smartphone berteknologi Touch Screen seperti halnya Apple yang memiliki smartphone pertama berteknologi Layar Sentuh - Touch Screen yaitu iPhone, iPhone memiliki rancanga yang yang rigkas dan user friendly - bersahabat bagi pengguna, awalnya perangkat ini dikembangkan oleh Krueger.


Sejarah dan Perkembangan Teknologi Touch Screen - Layar Sentuh

Pada Tahun 2010, Apple memperkenalkan produk baruya yaitu iPad, iPad dihadirkan dengan teknologi Touch Screen sebagai penunjang berselancar internet, chating, membaca atau mengirim email, dan banyak kegunaan lainnya, dan ini adalah hal yang terpenting bagi perkembangan sistim Layar Sentuh.



Cara Kerja Sistim Layar Sentuh - Touch Screen

Ada tiga komponen yang pada umumnya digunakan pada teknlogi Touch Screen, yauitu :
  • Touch Sensor , sensor sentuh adalah panel dengan permukaan dengan responsif terhadap sentuhan - touch, sistenya dibangun berdasarkan 3 tipe sensor, yaitu, Resistive ( yang paling umum ) surface acoustic wave, Dancapacitive ( yang pada umumnya di Smartphone ), jadi secara umum sensor menggunakan arus listrik yang menyebar pada device, dan ketika kita menyentuhnya akan mengubah voltase, dan perubahan voltase ini akan memberikan tada titik sentuhan.
  • Controller , Pengontrol adalah hardware yang mengubah perubahan voltase pada sencor ke dalam sinyal yang diterima komputer atau device lain
  • Software , Perangkat Lunak yaitu yang memberikan informasi ke dalam Smartphone , komputer, tablet, perangkat game, da lainnya, mengenai apa yang terjadi tehadap sensor dan informasi yang datang pengontrol, bagian mana yang disentuh, ini akan memicu device untuk bereaksi

Kamis, 22 Oktober 2015

Sejarah Teknologi Long Term Evolution

A. Broadband Solutions - LTE

Sejarah LTE

3GPP Long Term Evolution (LTE) atau yang biasa disingkat LTE adalah sebuah standar komunikasi akses data nirkabel tingkat tinggi yang berbasis pada jaringan GSM/EDGE dan UMTS/HSPA. Jaringan antarmuka-nya tidak cocok dengan jaringan 2G dan 3G, sehingga harus dioperasikan melalui spektrum nirkabel yang terpisah. Teknologi ini mampu download sampai dengan tingkat 300mbps dan upload 75mbps. Layanan LTE pertama kali diadopsi oleh operator seluler TeliaSonera di Stockholm dan Oslo pada tanggal 14 desember 2009.
3GPP Long Term Evolution (LTE) dan dipasarkan dengan nama 4G LTE adalah sebuah standard komunikasi nirkabel berbasis jaringan GSM/EDGE dan UMTS/HSDPA untuk aksess data kecepatan tinggi menggunakan telepon seluler mau pun perangkat mobile lainnya. LTE disebut-sebut sebagai jaringan nirkabel tercepat saat ini, sebagai penerus jaringan 3G. LTE bahkan diklaim sebagai jaringan nirkabel yang paling cepat pertumbuhannya.
LTE adalah teknologi yang didaulat akan menggantikan UMTS/HSDPA. LTE diperkirakan akan menjadi standarisasi telepon selular secara global yang pertama.
Walaupun dipasarkan sebagai teknologi 4G, LTE yang dipasarkan sekarang belum dapat disebut sebagai teknologi 4G sepenuhnya. LTE yang di tetapkan 3GPP pada release 8 dan 9 belum memenuhi standarisasi organisasi ITU-R. Teknologi LTE Advanced yang dipastikan akan memenuhi persyaratan untuk disebut sebagai teknologi 4G. Di Indonesia, operator pertama yang menggunakan teknologi 4G ini adalah Bolt yang diluncurkan oleh PT. Internux pada tanggal 14 November 2013.

Sekilas tentang LTE

LTE sudah mulai dikembangkan oleh 3GPP sejak tahun 2004. Faktor-faktor yang menyebabkan 3GPP mengembangakan teknologi LTE antara lain adalah permintaan dari para pengguna untuk peningkatan kecepatan akses data dan kualitas servis serta memastikan berlanjutnya daya saing sistem 3G pada masa depan.
3GPP LTE mewakili kemajuan besar didalam teknologi selular.
LTE di rancang untuk memenuhi kebutuhan operator akan akses data dan media angkut yang berkecepatan tinggi serta menyokong kapasitas teknologi suara untuk beberapa dekade mendatang. LTE meliputi data berkecepatan tinggi, multimedia unicast dan servis penyiaraan multimedia. Selain itu LTE diperkirakan dapat membawa komunikas pada tahap yang lebih tinggi, tidak hanya menghubungkan manusia saja tetapi dapat juga menyambungkan mesin.

Teknologi LTE dan layanannya

Teknologi LTE secara teoritis menawarkan kecepatan downlink hingga 300 Mbps dan Uplink 75 Mbps.
LTE menggunakan Orthogonal Frequency Division Mutiplexing (OFDM) yang mentransmisikan data melaului banyak operator spektrum radio yang masing-masing nya sebesar 180 kHz. OFDM melakukan transmisi dengan cara membagi aliran data menjadi banyak aliran-aliran yang lebih lambat yang ditransmisikan secra serentak. Dengan menggunakan OFDM memperekecil kemungkinan terjadinya efek multi path.
Meningkatakan kecepatan transmisi secara keseluruhan, channel transmisi yang digunakan LTE diperbesar dengan cara meningkatan kuantitas jumlah operator spectrum radio tanpa mengganti parameter channel spectrum radio itu sendiri. LTE harus bisa beradaptasi sesuai jumlah bandwith yang tersedia.
LTE mengadopsi pendekatan all-IP. Menggunakan arsitektur jaringan all-IP ini menyederhanakan rancangan dan implementasi dari antar muka LTE, jaringan radio dan jaringan inti, hingga memungkinkan industri wireless untuk beroprasi layaknya fixed-line network.
Agar menjadi universal, perangkat mobile yang berbasis LTE harus juga mampu menyokong GSM, GPRS, EDGE dan UMTS. Jika dilihat dari sisi jaringan, antar muka dan protocol di tempatkan di tempat yang memungkinkan terjadinya perpindahan data selancar mungkin jika pengguna berpindah tempat ke daerah yang memiliki teknologi antar muka yang berbeda.

Kecepatan LTE

Kecepatan maksimum LTE bisa mencapai 299.6Mbps untuk mengunduh dan 75.4Mbps untuk mengunggah. Namun, operator seluler yang telah menyediakan jaringan ini, masih membatasi kapasitas dan kecepatan untuk pelanggannya. Pemerintahan di suatu negara juga punya cara yang berbeda mengatur pengalokasian rentang pita frekuensi.

Kekurangan Teknologi LTE

Kekurangan yang dimiliki oleh teknologi LTE antara lain adalah biaya untuk infrastruktur jaringan baru realtif mahal. Selain itu jika jaringan harus diperbaharui maka peralatan baru harus diinstal.
Selain itu teknologi LTE menggunakan MIMO (Multiple Input Multiple Output), teknologi yang memerlukan antena tambahan pada pancaran pangakalan jaringan untuk transmisi data. Sebagai akibatnya jika terjadi pembaharuan jaringan maka pengguna perlu memebeli mobile device baru guna mengguna infrastruktur jaringan yang baru.

LTE di Indonesia

Teknologi LTE yang telah diuji coba oleh beberapa operator di Indonesia bukanlah merupakan teknologi 4G yang sebenarnya. Teknologi yang telah diuji coba di Indonesia merupakan LTE release – 8 yang baru memenuhi spesifikasi 3GPP tapi belum memenuhi spesifikasi IMT-advanced.
3 operator yang sudah tercatat melakukan uji coba teknologi LTE adalah Telkomsel, Indosat dan XL Axiata. Walaupun begitu LTE bisa diturunkan kepasaran kurang lebih sekitar dua tahun lagi. Mengingat pemerintah yang sedang berkonsentrasi kepada teknologi WiMAX yang baru-baru ini diadopsi Indonesia.
Pada tanggal 14 November 2013, perusahaan telekomunikasi Internux meluncurkan layanan 4G LTE pertama di Indonesia yaitu Bolt Super 4G LTE. Bolt menawarkan kecepatan akses data hingga 72 Mbps, lebih cepat dari teknologi EVDO Rev. B yang dimiliki oleh Smartfren yang menawarkan kecepatan akses data hingga 14,7 Mbps.

Sumber : Wiki LTE